Ide manusia untuk menjelajahi langit
telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Langit yang memang tak berbatas
itu memunculkan banyak keingintahuan manusia. Saat ini, mengudara di
langit bukan lagi hal yang mustahil. Kita, dengan membayar sejumlah
harga, bisa bepergian dengan menggunakan pesawat terbang ataupun
helikopter. Nah, bagaimana dengan nenek moyang kita? Apakah dahulu
mereka juga bisa merasakan ketegangan saat berkendara di udara?
Jawabannya iya. Apa yang kita dapatkan saat ini tak bisa lepas dari jasa
tokoh-tokoh di masa silam yang berperan sebagai pionir. Khusus untuk
kendaraan di udara, balon udara merupakan teknologi penerbangan paling
pertama yang diciptakan manusia jauh sebelum munculnya ide pembuatan pesawat. Dahulu, balon udara digunakan untuk mengangkut barang dan orang dari satu titik ke titik lainnya. Tokoh penemu balon udara ini adalah Montgolfier bersaudara. Mari berkenalan dekat dengan mereka.
Berkenalan Dengan Montgolfier Bersaudara
Kedua tokoh penemu balon udara tersebut adalah Joseph-Michel Montgolfier (lahir 26 Agustus 1740 – wafat 26 Juni 1810) dan Jacques-Étienne Montgolfier (lahir 6 Januari 1745 – wafat 2 Agustus 1799). Mereka berdua merupakan kaka-beradik yang menjadi penemu balon udara gaya panas. Mereka berasal dari keluarga pembuat kertas di Perancis dan hidup di abad ke-18. Ayah mereka bernama Pierre Montgolfier yang lahir di tahun 1700 dan wafat pada tahun 1793. Sedangkan ibunya bernama Anne Duret, lahir tahun 1701 dan wafat di tahun 1760. Kelak, ayah Joseph dan Jacques ini diberi gelar sebagai bangsawan oleh Kerjaan Perancis atas jasa anak-anaknya dalam menemukan balon udara yang sangat bermanfaat di masanya. Seterusnya, mereka menyandang gelar De Montgolfier yang dititahkan oleh Raja Louis XVI.
Penemuan balon udara diilhami pengamatan sederhana mereka pada potongan kertas yang dibakar dan bergerak ke atas karena dibawa oleh asap. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa kekuatan tekanan asap memiliki potensi untuk mengangkat benda bergerak ke atas. Ide ini kemudian membawa kedua bersaudara ini pada penelitian-penelitian yang panjang dan serius. Hingga pada bulan Juni 1783, mereka berhasil menciptakan balon udara dengan bentuk oval berukuran kira-kira 112 kaki. Balon udara ini dilengkapi dengan sebuah tungku kayu. Saat itu, balon tersebut mampu mencapai 1000 kaki di udara. Balon udara ini bisa dikendalikan dan menggunakan pembakaran jerami dan wol untuk bisa terbang. Kecepatannya saat itu adalah 9 Km dalam waktu 23 menit.
Bulan berikutnya, tepatnya pada November 1783, kedua bersaudara ini berhasil menerbangkan seseorang bernama Jean-Francois Pilatre de rozler, Marquis d’Arlandes dan juga Francouis Laurent di atas langit Kota Paris. Keberhasilan ini menjadikan mereka berdua diakui dunia sebagai penemu balon udara yang paling pertama di dunia. Hingga saat ini nama mereka harus tercatat di dalam sejarah penemu dunia.
Berkenalan Dengan Montgolfier Bersaudara
Kedua tokoh penemu balon udara tersebut adalah Joseph-Michel Montgolfier (lahir 26 Agustus 1740 – wafat 26 Juni 1810) dan Jacques-Étienne Montgolfier (lahir 6 Januari 1745 – wafat 2 Agustus 1799). Mereka berdua merupakan kaka-beradik yang menjadi penemu balon udara gaya panas. Mereka berasal dari keluarga pembuat kertas di Perancis dan hidup di abad ke-18. Ayah mereka bernama Pierre Montgolfier yang lahir di tahun 1700 dan wafat pada tahun 1793. Sedangkan ibunya bernama Anne Duret, lahir tahun 1701 dan wafat di tahun 1760. Kelak, ayah Joseph dan Jacques ini diberi gelar sebagai bangsawan oleh Kerjaan Perancis atas jasa anak-anaknya dalam menemukan balon udara yang sangat bermanfaat di masanya. Seterusnya, mereka menyandang gelar De Montgolfier yang dititahkan oleh Raja Louis XVI.
Penemuan balon udara diilhami pengamatan sederhana mereka pada potongan kertas yang dibakar dan bergerak ke atas karena dibawa oleh asap. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa kekuatan tekanan asap memiliki potensi untuk mengangkat benda bergerak ke atas. Ide ini kemudian membawa kedua bersaudara ini pada penelitian-penelitian yang panjang dan serius. Hingga pada bulan Juni 1783, mereka berhasil menciptakan balon udara dengan bentuk oval berukuran kira-kira 112 kaki. Balon udara ini dilengkapi dengan sebuah tungku kayu. Saat itu, balon tersebut mampu mencapai 1000 kaki di udara. Balon udara ini bisa dikendalikan dan menggunakan pembakaran jerami dan wol untuk bisa terbang. Kecepatannya saat itu adalah 9 Km dalam waktu 23 menit.
Bulan berikutnya, tepatnya pada November 1783, kedua bersaudara ini berhasil menerbangkan seseorang bernama Jean-Francois Pilatre de rozler, Marquis d’Arlandes dan juga Francouis Laurent di atas langit Kota Paris. Keberhasilan ini menjadikan mereka berdua diakui dunia sebagai penemu balon udara yang paling pertama di dunia. Hingga saat ini nama mereka harus tercatat di dalam sejarah penemu dunia.