Sejarah monitor ini terbagi ke dalam dua fase. Fase pertama yaitu fase ditemukannya tabung sinar katoda atau bahasa Inggrisnys Cathode Ray Tube alias CRT pada tahun 1855 oleh Heinrich Geibler. Sementara fase kedua ditandai dengan ditemukannya cairan kristal sebagai dasar dari teknologi monitor LCD pada tahun 1888 oleh seorang ahli kimia bernama Friedrich Reinitzer, yang merupakan warga negara Austria.
Banyak yang beranggapan kalau sebenarnya penemu tabung sinar katoda adalah Karl Ferdinand Braun. Dia hanyalah pembuat aplikasi untuk tabung pertama yang dikenal sebagai osiloskop, yang dibuat pada tahun 1897. Aplikasi ini kemudian terus dikembangkan untuk perangkat lain, yang mana pada saat itu perangkat yang umum adalah televisi dan radar. Pada tahun itu juga, ditemukan elektron yang bisa membuat teknik tabung dikembangkan lebih cepat.
Monitor CRT pertama kali digunakan bukan untuk menjadi monitor komputer, melainkan digunakan sebagai televisi. Saat itu, monitor terhubung ke televisi keluarga, yang menampilkan pengolahan data yang dikerjakannya. Masalahnya, saat itu resolusi monitor hanya bisa menampilan 40 karakter di layar secara horizontal.
Beberapa lama kemudian, barulah diciptakan monitor yang diperuntukkan khusus untuk komputer oleh IBM. Monitor tersebut memiliki resolusi 80x25 dan memiliki kemampuan warna yang disebut dengan green monochrome. Dibandingkan dengan monitor yang digunakan sebagai televisi, monitor khusus komputer ini sudah lebih terang, cerah dan stabil.
Setelah kemunculan monitor komputer pertama itu, barulah kemudian bermunculan monitor komputer lain seperti monitor mono graphics atau MGA/MDA yang memiliki resolusi 720x350, monitor CGA dengan resolusi 160x200 sampai dengan 640x200, serta dilengkapi dengan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor CGA tersebut muncul di awal tahun 1980-an. Setelah itu barulah muncul monitor EGA dengan resolusi 640x350, yang terus bertahan sebelum akhirnya masanya harus berakhir dengan hadirnya komputer Windows.
Memasuki era komputer Windows, monitor VGA diperkenalkan sebagai standar monitor yang digunakan. Monitor VGA dan generasi setelahnya seperti PGA, SVGA atau XGA menjadi standar analog video, dengan sinyal RGB (Red Green Blue) serta continuous voltage dan range, terutama pada pewarnaan, sehingga tampilan bisa full color.
Untuk monitor LCD, teknologi yang digunakan bukan lagi tabung katoda, melainkan cairan kristal. Berkat teknologi dengan cairan kristal tersebut, monitor LCD bisa memiliki resolusi tinggi melebihi monitor CRT.
Sejarah monitor yang telah disebutkan di atas akan terus berlanjut selama teknologi monitor terus berkembang. Bisa saja di masa depan akan kembali ditemukan teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi monitor yang sudah ada sekarang ini. Kita tunggu saja kejutan apa yang akan kita peroleh.